Headlines News :
Home » , » Enam Tempat Pesugihan Terkenal di Jawa

Enam Tempat Pesugihan Terkenal di Jawa

Written By Unknown on Senin, 30 Juli 2012 | 19.16

Manusia memang makhluk yang serakah. Banyak jalan ditempuh untuk mendapat kekayaan dengan cara instan. Tak peduli akan akibat yang ditimbulkan. Salah satunya dengan mengabdi pada makhluk-makhluk gaib melalui ritual pesugihan. Berikut enam tempat di Jawa yang sering didatangi para pencari pesugihan.


Gunung Kemukus, Sragen

Gunung kemukus berada di Kecamatan Sumber Lawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Di gunung ini, terdapat sebuah sendang yang bernama Sendang Ontrowulan. Menurut legenda, Gunung Kemukus ini adalah tempat pelarian Pangeran Samodra dari Majapahit, bersama kekasihnya yang juga ibu tirinya, bernama Nyai Ontrowulan. Nyai Ontrowulan sering mandi di sendang tersebut. Mencuci muka dengan air sendang ini dipercaya bisa membuat awet muda.

Yang paling kontroversial dari Gunung Kemukus adalah ritual pesugihan berbau seksual. Untuk mendapatkan hasil maksimal, konon para pencari pesugihan harus berhubungan seks dengan lawan jenis yang juga sedang mencari pesugihan. Lawan jenis ini harusah bukan suami/istrinya. Konon, ritual ini untuk mengenang cinta terlarang Pangeran Samodra dengan Nyai Ontrowulan

Gunung Kawi, Malang

Gunung Kawi merupakan petilasan dari tokoh-tokoh yang berbeda generasi. Tempat ini pernah menjadi pelarian Pangeran Kameswara dari Kediri pada tahun 1200-an Masehi.

Selain itu, di gunung ini juga terdapat makam Eyang Sujo dan Eyang Jugo, yang merupakan keturunan Mataram. Keduanya adalah pengikut Pangeran Diponegoro yang melarikan diri setelah ditangkapnya Pangeran diponegoro pada tahun 1830. Petilasan dan makam tersebut yang biasanya dikunjungi untuk ngalap berkah.

Di Gunung ini terdapat sebuah pohon yang bernama Pohon Dewandaru. Konon, pohon ini bisa mendatangkan keberuntungan. Para pengalap berkah akan menunggu daun, buah, dahan, atau ranting yang jatuh dari pohon tersebut yang dipercaya bisa mendatangkan apa yang diinginkan

Gunung Srandil, Cilacap

Gunung Srandil yang terletak di Kecamatan Adipala, Cilacap, Jawa Tengah ini menyimpan banyak kisah dan mitos. Selain dipercaya sebagi petilasan tokoh-tokoh sejarah seperti Kunci Sari dan Dana Sari yang merupakan pengikut pangeran Diponegoro, gunung ini juga diyakini menjadi petilasan tokoh-tokoh mitologis Jawa, seperti Hanoman dan Eyang Semar.


Menurut legenda yang berkembang, orang pertama yang tinggal di gunung ini adalah Sultan Mukhriti putra kedua dari Dewi Sari Banon Ratu Sumenep Jawa Timur . Namun menurut cerita lain, yang pertama menempati adalah Kunci Sari dan Dana Sari.

Adapun petilasan-petilasan yang ada di Gunung Srandil adalah Mbah Kanjeng Gusti Agung, Nyai Dewi Tanjung Sekarsari, Kaki semar Tunggul Sabdojati Dayo amongrogo, Juragan Dampo Awang, Kanjeng Gusti Agung Akhmat atau Petilasan Langlang Buwana yang berada diatas bukit dan petilasan Hyang Sukma Sejati.

Para pencari berkah biasa datang ke gunung ini dengan membawa berbagai sesajen, baik berupa bunga-bungaan, hingga sembelihan seperti ayam atau kambing. Saat ini di Gunung Srandil berdiri sebuah padepokan kejawen yang mencoba membersihkan nama Gunung Srandil dari image tempat pesugihan

Parangtritis, Bantul

Parang Tritis dianggap sebagai pusat kerajaan siluman yang dipimpin Kanjeng Ratu Kidul. Sosok gaib yang pasti dikenal akrab oleh orang Jawa, khususnya di wilayah Mataraman (Jogja-Solo dan sekitarnya). Dua sosok yang sering dimintai oleh para pencari pesugihan adalah Nyai Blorong dan Kanjeng Ratu Kidul sendiri.



Konon, Nyai Blorong bisa mengabulkan uang sampai milyaran rupiah. Tak ayal, sosok satu ini menjadi pesugihan "kelas atas" di bandingkan jenis-jenis pesugihan lain. Namun semua itu harus ditukar dengan pengorbanan: tumbal nyawa.

Sedangakan Kanjeng Ratu Kidul, dikenal lebih welas asih. Sosok penguasa kerajaan gaib ini tidak meminta tumbal nyawa. Konon, uang yang didapat dari Kanjeng Ratu Kidul tidak sebanyak yang diberikan Nyi Blorong.

Sendang Bulus Jimbung,Klaten

Sendang yang terletak di Desa Jimbung, Klaten ini dipercayai sebagai tempat tinggal sepasang siluman kura-kura yang bernama Kyai Poleng dan Nyai Poleng. Konon keduanya dulu adalah manusia, abdi dalem dari Dewi Mahdi yang disabda menjadi kura-kura. Menurut legenda, sendang ini dibuat oleh Pangeran Jimbung.tokoh legenda yang sakti mandraguna



Konon kedua sepasang siluman kura-kura tersebut mampu mengabulkan keinginan orang yang ingin kekayaan secara instan. Mereka yang terkabul permohonannya, kulit mereka akan mulai menjadi poleng atau bercak putih. Makin lama bercak ini makin melebar seiring bertambahnya kekayaan. Jika bercak ini sudah menutupi seluruh kulit, maka orang tersebut akan meninggal.



Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Ilmu Metafisika

Popular Post

Masukkan Email Anda Disini:

Delivered by FeedBurner

Daftar Isi Halaman

Berita Terkini

Data Statistik

cs.1 cs.2


 
Support : Creating Website | Template | Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. . - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Template