Mengenal Mustika Rantai Babi Rimba persilatan tentu berkabung sebab kehilangan pendekar paling licin yang pernah ada di Kampung Lekung. Mungkin sudah tiba saatnya, lelaki yang seluruh bagian tubuhnya tahan bacok dan tak mempan peluru itu mewariskan ilmu silat tua, lebih-lebih mewariskan Rantai Celeng (Babi, red) yang telah tertanam selama bertahun-tahun di dalam daging paha sebelah kirinya. Sebelum terlambat, sebelum mayatnya dibenam ke liang lahat, sebaiknya Kurai segera menentukan siapa yang pantas menjawab hak waris barang keramat itu.
Penggalan cerpen Damhuri Muhammad berjudul Bigau yang dimuat di Harian Kompas 8 Desember 2007 lalu menceritakan tentang khasiat dari Rantai Celeng (Babi, Red) tersebut.
Menelusuri jejak mistik benda magis satu ini memang terasa sulit. Banyak yang paham fungsinya tapi tak ada yang memiliki. Begitulah pengakuan beberapa paranormal Medan dan Deli Serdang yang saya hubungi kemarin.
Omtatok misalnya, ia mengatakan fungsi benda pusaka satu ini untuk kharisma yang menciptakan pengaruh supaya bisa memimpin agar tidak ditentang dan dikhianati bawahan, ditakuti dan disegani. Ada juga yang diarahkan untuk kebal senjata. Cuma biasanya digunakan pada ilmu-ilmu tradisi non hikmah.
Sementara itu paranormal Mbah Gymm, Ki Ngatijan Joyoningrat, Ki Aria Pasma, Bambang Al Aziz, Buya Alamsyah, Ki Nono, Mas Nurwahid menjawab senada. Mereka mengatakan benda itu memang untuk kekebalan. Pun begitu dengan Pak Randi, ia juga berkomentar sama. Menurutnya, benda pusaka ini memang langka. Kalau pun ingin mendapatkannya harus memburu babi secara langsung. Biasanya perburuan babi tersebut dilakukan di daerah pedalaman Tapanuli.
“Babi-babi tersebut diburu dan diambil giginya dijadikan sarana magis untuk kekuatan kekebalan,” ujarnya menerangkan. Namun dalam penggunaan ilmu rantai babi ini, Pak Randi punya pandangan khusus.
“Kalau dari segi kebatinan itu sah-sah saja, namun dari segi agama Islam itu dilarang, karena kita dituntut hanya mempedomani Al Qur’an dan Sunnah,” ujarnya kemudian.
“Tahan api, kebal bacok, tembak, anti tenung, santet. Bila ditaruh di piring bunyi seperti besi, tapi terlihat lembek,” komentar paranormal Den Mas To Fiq.
Lain halnya dengan Raden Haryo Damar. Paranormal nyentrik yang gayanya selalu Kerhoma iramaan ini mengatakan, rantai babi ini untuk piandel atau jaga diri.
“Saat ini memang banyak yang mencari, tapi banyak pula yang palsu. Pakai mustika macan langit, biar aman,” katanya.
Bahkan, Spiritualis Mang Ujang mengatakan, rendaman air rantai babi saja kalau disapukan ke benda atau makhluk hidup akan kebal 40 hari.
Di Aceh Juga Ada
Ternyata, ilmu kekebalan rantai babi ini juga dikenal di Aceh. Di tanah rencong benda ini dijuluki Rante Buy (rantai babi) hutan. Rante Buy tunggai adalah jenis yang paling dicari, dan jarang didapat. Menurut sahibul hikayat untuk mendapatkan rantai babi tunggal tersebut terlebih dahulu harus bertarung dengan babi sampai kemudian babi meregang nyawa. Rantai babi tunggal biasanya dikulum dalam mulut. Pemburu rantai tersebut biasanya dilakukan ureueung meuleuk (pemburu burung, sejenis perkutut) atau ureung let buy (pemburu babi), dengan cara mengintai babi, terutama saat babi sedang menikmati makanan atau mangsanya. Kebiasaan; rantai yang dikulum kemudian dilepas sesaat.
Kelemahan
Dibalik sejuta kesaktian ilmu kebal satu ini, ada juga menyimpan kelemahan. “Karena masuk pada rumpun okultisme timur non hikmah, penggunanya biasa berpantang sesuai tradisi. Seperti laku sikap tertentu seperti saat melangkah dan arah melangkah serta makanan tertentu. Biasanya pengguna rantai babi cenderung jurang melakukan syariat Keislaman,” papar paranormal Omtatok.
“Bagi pengguna ilmu rantai babi bisa menimbulkan sakit gatal, bawaannya emosional. Bahkan terkadang ilmunya tidak bisa dibawa menyeberang lautan,” imbuh Paranormal Rakyat Ki Ngatijan Joyoningrat.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !